PEKAN BIASA XVIII-HARI BIASA
Bil. 13:1-2a,25-14:1,26-29,34-35; Mzm. 106: 6-7a,13-14,21-22,23; Mat. 15:21-28
KEDUA bacaan suci pada hari ini, memperlihatkan kepada kita sekalian dua sikap dasar yang harus dimiliki oleh orang beriman,yakni percaya dan setia. Kitab Bilangan menegaskan menegaskan secara negatip bagaimana kalau orang tidak memiliki kepercayaan dan kesetiaan akan berbuah pada hidupnya yang kurang beruntung. Sementara cerita tentang perempuan Kanaan, sebagaimana yang dilukiskan dalam bacaan injil mengungkapkan fakta yang sebaliknya tanpa ragu dan peunuh keyakinan memntah kepada Yesus. Kendati Yesus agak kasar menolak permintaanya, bahkan Yesus mengatakan juga bahwa misiNya hanya un tuk orang Israel, namun dia tidak putus asa. Dia tetap teguh memohon kesembuhan anaknya. Karena keteguhan iman yang ia miliki, Yesus mengabulkan permohonannya dan menyembuhkan anak itu. bahkan Yesus memuji sikap yang dimilikinya. Yesus tidak menemukan iman yang sama di antara Murid-Murid-Nya. Bahkan Petrus, yang begitu dekat dengan Yesus dan selalu bersama Yesus, tidak memiliki iman yang sama.
Ternyata beriman menuntut suatu sikap hidup yang konsisten serta tidak mudah menyerah pada keadaan. Sikap dan cara beriman sang ibu tersebut, bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi setiap kita dalam memperjuangkan dan menghidupi iman kita. Beriman dan berusaha menghidupi iman bukanlah perkara gampang. Iman adalah penyerahan diri yang total kepada kehendak Allah. Jadi, totallitas iman sangat dibutuhkan karena akan berbuah pada kehidupan nyata. Selama kita beriman pada kebaikan dan daya penyembuhan dari Yang Maha Kuasa maka kita selayaknya tidak menyerah pada keadaan. Sebab, Allah tidak akan pernah membiarkan umat kesayangan-Nya terlarut dalam kesulitan. Dari kisah ini disimak bahwa daya pengampunan, penyembuhan, dan kasih Allah itu mengalir kepada siapa saja yang beriman pada kasih karunia Allah. Kasih karunia itu bukan milik segelintir orang sebagai pengikut Kristus atau orang-orang pilihan saja, tetapi milik semua orang yang beriman dan percaya. Sikap iman sang ibu dalam kisah injil hari ini, hendaknya juga menjadi panutan bagi setiap kita dalam berjuang. Kita harus memiliki sikap tidak mudah menyerah dan pasrah pada keadaan. Kecederungan untuk cepat memperoleh hasil dan tidak mau berjuang dengan gigih akan menggoda seseorang untuk mengambil jalan pintas dengan menghalalkan segala cara meskipun merugikan orang lain. Keteguhan dan kegigihan dalam perjuangan merupakan gambaran akan iman yang kokoh, dan baginya Tuhan akan memberikan pujian dan berkat.***
Foto Kredit: Percaya dan setia kepada Yesus, catatankesaksianharian.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.