Setia Melayani
(Bacaan I: Kol. 1:1-8, Injil: Luk. 4:38-44)
LUK 4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Luk 4:39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
Luk 4:40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Luk 4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Luk 4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
Luk 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.
Luk 4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Renungan
Perkembangan menarik dalam kehidupan menggereja dewasa ini, bahwa semakin banyak umat yang terlibat dalam karya pelayanan, entah dalam karya internal Gereja maupun karya sosial kemasyarakatan. Yang menarik sebenarnya adalah apa yang mendorong mereka ikut aktif melayani. Sebagian besar mereka terdorong oleh pengalaman bahwa mereka dikasihi atau disentuh oleh Allah. Pengalaman inilah yang akan membuat seseorang bertekun dalam pelayanan dengan tulus karena ingin membalas kebaikan Allah yang telah mereka terima.
Hal ini ternyata senada dengan apa yang ditampilkan dalam Injil hari ini mertua Petrus mengalami penyembuhan dari Allah dan ia kemudian memutuskan untuk ikut serta mengikuti Yesus dalam pelayanan. Orang banyak semakin terkesima pada sosok Yesus yang mengasihi umat manusi dan menyentuh kebutuhan-keubtuhan pribadi.
Pada zaman ini pun banyak orang berbondong-bondong mengikuti aneka acara rohani yang menjanjikan penyembuhan, entah acara di Gereja, di Mall, di Hotel, atau pun di Lapangan olah- raga. Kita memahami bahwa kerinduan akan tubuh yang sehat merupakan kebutuhan dasar menusia. Sehingga tidak mengherankan bahwa daya tarik acara-acara yang menjanjikan penyembuhan selalu sangat kuat. Yang terpenting sebesarnya adalah kesetiaan mengikuti Tuhan, entah kita disembuhkan atau tidak.
Ya Bapa, berilah rahmat kesembuhan kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya mereka yang sedang mengalami sakit berat, Amin.
Sumber : Ziarah Batin 2015
Credit Foto: Ilustrasi
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.