Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Pekan Advent 1: Senin, 3 Desember 2018 (Markus 16:15-20)

Renungan Harian, Pekan Advent 1: Senin, 3 Desember 2018 (Markus 16:15-20)

Kata-kata terakhir dari orang yang sudah meninggal biasanya menjadi semacam pesan atau wasiat yang akan diingat orang, dan apabila itu adalah permintaan, keluarga pasti akan mengabulkannya dengan berbagai cara. Demikian juga dengan Injil hari ini.  Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari antara orang mati dan akan terangkat ke surga meninggalkan sebuah pesan kepada para muridNya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.” Pesan yang berat tetapi Tuhan Yesus tidak melepas para muridNya begitu saja. Tuhan Yesus membekali para murid dengan berbagai kuasa, tapi dengan syarat, percaya!

Kita adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, artinya ini juga pesan yang harus kita jalankan. “Pergilah..” Apakah untuk menjadi saksi Tuhan Yesus kita harus pergi ke luar kota atau semacamnya? Tentu saja tidak harus keluar kota apalagi keluar negeri, tetapi yang terpenting, pergilah dan keluarlah dulu dari diri kita sendiri. Keluar dari istana yang memberi kita kenyamanan. Keluar dari semua kelemahan kita yang menjauhkan kita dari  Tuhan Yesus dan mengisi diri dengan Tuhan Yesus. Orang yang sudah di penuhi dengan Tuhan Yesus baru akan bergerak dan bertindak untuk mewartakan Tuhan Yesus. Apakah dengan tindakan luar biasa? Tidak, tetapi melalui hal sederhana, dengan keteladanan hidup sehari-hari. Menginjili orang bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata dan konkrit.

Mari mewartakan Injil hari ini dengan tindakan konkrit dan memulainya dengan melakukan mujizat kecil. Anda pasti tidak percaya bisa melakukan mujizat kan? Cobalah hari ini tersenyum kepada seseorang, lihat hasilnya, orang tersebut akan tersenyum juga. Mujizat kan? Lalu mulailah dengan mujizat-mujizat lain, dengan memberinya apresiasi, dan anda akan melihat binar kebahagiaan di wajahnya. Cobalah mujizat yang lain lagi, menjadi pendengar yang baik bagi yang sedang mempunyai kesulitan, dan anda akan menemukan bahwa seseorang merasa tidak sendiri tetapi ada teman yang mendukung. Kita bisa melakukan mujizat-mujizat yang lain walau kadang kita tidak menyadarinya, karena kita terlalu berfokus kepada hal-hal yang besar dan bahkan terlalu terfokus kepada diri kita sendiri.

Kita sudah terpilih untuk menjadi saksi Tuhan Yesus sejak kita percaya dan di baptis. Mari menjadi Injil berjalan dimana orang bisa melihat Tuhan Yesus yang nyata dalam diri kita. melalui pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan, melalui pembicaraan kita, melalui sikap kita dan melalui segala hal yang kita lakukan. Akan ada kesulitan, tapi kita tetap percaya bahwa kuasa Tuhan Yesus akan tetap menyertai kita.

Tuhan ini aku, utuslah aku menjadi pewarta-Mu agar Engkau semakin di kenal dan dicintai.

Kredit Foto: https://www.google.co.id/