anusia berkat akal budinya adalah makhluk yang mampu memahami. Namun, sayang tak selalu manusia memahami dengan benar. Kebenaran memahami ditentukan oleh sumber (fakta) dan cara (berpikir) manusia memahaminya. Sering kali, dunia menyajikan fakta yang tidak benar lewat media massa maupun langsung lewat orang yang kita jumpai. Sering kali juga kita tidak kritis memahaminya dan terlalu lugu dalam berpikir. Masalahnya pemahaman yang kita terima menuntun sikap, kata – kata, dan perilaku kita. Pemahaman yang tidak benar membuat sikap dan kata-kata kita juga ngawur, dan selain kita yang sesaat. sesama yang hidup bersama kita juga menjadi korbannya. Betapa sering hidup kita jadi kacau karena salah paham.
Memahami sejarah keselamatan Tuhan bagi kita menyadarkan bahwa kita hanya menumpang di dunia ini, karena itu yang terpenting adalah takwa kepada Tuhan. Dengan hati yang tertuju kepada Allah kita dapat menghadapi segala persoalan dengan penuh semangat, tenang dan berani.
Ya Tuhan, terangilah akal budi dan nuraniku untuk semakin mengenal kedhendak-Mu yang terbaik dalam hidupku dan semakin bijaksana dalam bersikap dan bertutur kata. Amin.
Kredit Foto:
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.