ESUS bersabda, “ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya” (Yoh. 15:5). Melalui perumpamaan ini, Yesus menegaskan diri-Nya sebagai Pokok Anggur yang benar dan kita sebagai pengikut-Nya adalah ranting-ranting. Yesus adalah Sang Pokok, yang menjadi tempat ranting melekat. Ranting yang melekat baik akan diasupi dengan makanan dan air sehingga dapat bertumbuh, bertambah kokoh dan berbuah dengan lebat. Maka, ketika kita melekat erat dengan Yesus, segala kebutuhan kita akan selalu diberikan. Melekat erat berarti hidup di dalam Yesus Kristus dan Dia di dalam kita. Ranting tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pokok karena tidak ada yang memberikan asupan makanan pada dirinya sehingga menjadi kering. Ranting yang tidak dapat bertumbuh dengan baik akan dipatahkan dan dibuang ke tempat pembakaran.
Banyak orang mengaku diri sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak melekat erat dengan Pokok Anggur yang benar. Mereka mengaku sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak pernah datang kepada-Nya, berdoa dan bersekutu dengan-Nya. Mereka mengaku sebagai pengikut Yesus, tapi tidak tinggal dalam firman-Nya dan tidak mau mendengar suara-Nya.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita tidak dapat berbuat apa-apa di luar Dia. Kita tidak mampu melakukan apapun tanpa Dia. Bagaimana mungkin sebuah ranting dapat bertumbuh dan berbuah kalau ia tidak melekat dengan pokoknya? Jadilah ranting yang melekat erat dengan Pokok Anggur yang benar. Tinggallah di dalam Dia dan Dia akan tinggal di dalam kita sehingga kita dapat bertumbuh dan berbuah dengan lebat.
Tuhan Yesus, Jadikanlah aku ranting-Mu yang selalu melekat kepada-Mu, sehingga aku dapat menghasilkan buah yang baik. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.