SETIAP agama memiliki cara tertentu dalam mengungkapkan imannya. Sering terjadi bahwa dalam menjalankan ibadahnya seseorang merasa kecewa, tidak puas, tidak terhibur, bahkan mengkritik dengan keras. Orang kemudian menjalankan ibadahnya hanya sekadar formalitas ritual belaka. Alih-alih memuliakan Tuhan, ritual ibadah justru jatuh pada upaya memuliakan diri sendiri. Nabi Nehemia mengingatkan kita bahwa setiap tindakah beribadah perlu didasarkan pada atas kerinduan untuk bertemu Tuhan yang hadir melalui Sabda-Nya.
Perjumpaan manusia dengan Allah, selanjutnya membarui relasi dengan sesama dalam membangung masyarakat yang adil. Yesus telah memperkenalkan diri sendiri sebagai pembawa kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan dan tertindas, penglihatan kepada orang buta. Tindakan Yesus merupakan bentuk kepedulian dan campur tangan Allah dalam hidup manusia. Solidaritas yang ditunjukkan Yesus kepada kaum miskin dan yang terpinggirkan hendaknya menggerakkan hati kita, sehingga kita pun memiliki rasa kepedulian kepada siapa pun, khususnya mereka yang paling membutuhkan.
Ya Allah, curahkanlah Roh-Mu kepadaku, sehingga aku tetap memiliki kerinduan untuk mendengarkan sabda-Mu di tengah kesibukanku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.