ETIAP persekutuan hidup bersama, baik Gereja maupun masyarakat, membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin yang baik akan disegani, dihormati dan akan terus diberi kepercayaan untuk memimpin, sementara pemimpin yang buruk dan gagal dalam menjalankan amanah yang diberikan akan dibenci, ditolak dan disingkirkan.
Dalam Injil hari ini, Yesus memaklumkan Petrus sebagai dasar bagi jemaat yang akan didirikan-Nya. Sebagai seorang dasar, Petrus diberi kuasa atas jemaat. Apa yang menjadi dasar dan alasan keterpilihan Petrus? Kisah Injil mencatat bahwa Petrus mengungkapkan iman akan Yesus sebagai Mesias, Putra Allah yang hidup. Yesus mengangkat dan memberi kuasa kepada Petrus karena Petrus dikaruniai rahmat Allah iman sedemikian.
Bercermin pada kisah Injil ini, sudah seharusnya kita memilih dan mengangkat para pemimpin Gereja dan masyarakat dengan melihat kehidupan iman orang itu. Mestinya kita memilih orang-orang yang benar-benar beriman dan dikaruniai rahmat Allah untuk hidup menurut imannya. Bacaan pertama mengingatkan kita bahwa orang yang gagal menjadi pemimpin sebagaimana dikehendaki Allah, Allah sendiri yang akan menolak dan menyerahkan kepercayaan itu kepada orang lain.
Ya Allah, seturut teladan Santa Monika, aku berdoa dan memohon terus-menerus, bangkitkanlah dalam komunitas-komunitas kami para pemimpin yang sungguh beriman dan bertakwa kepada-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah batin 2017
Kredit: Ilsutrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.