Dalam merenungkan Injil hari ini, yang tiba-tiba muncul dalam renungan saya adalah lukisan Yesus yang sedang berdiri di depan pintu dan mengetuk. Sekilas lukisan ini sepertinya biasa saja, tapi yang menarik adalah, pintu itu tidak memiliki gagang pintu dari luar, artinya, pintu itu hanya bisa di buka dari dalam oleh sang pemilik rumah yang mendengar ketukan dan suara Yesus yang memanggil.
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Dalam bacaan Injil, ada dialog antara Yesus dan Pilatus. Yesus sebagai terdakwa dan Pilatus sebagai pemegang kekuasaan atas nasib Yesus. Tapi benarkah Pilatus adalah pemegang kekuasaan atas nasib Yesus? Pilatus memang adalah pemegang kekuasan saat itu, tetapi Pilatus sesungguhnya tidak memiliki kekuasaan. Mengapa? karena pada akhirnya yang memutuskan nasib Yesus adalah orang-orang yang membenci Yesus. Pilatus melepaskan tanggung jawabnya! Pilatus tidak mau kehilangan wibawa dan kekuasaan. Pilatus membiarkan kejahatan menang atas kebenaran! Pilatus berbicara dengan Yesus secara personal, tetapi Pilatus tidak mendengarkan suara Yesus Sang Raja Kebenaran. Hati Pilatus tertutup karena ketakutan akan kehilangan jabatannya.
Berapa banyak Pilatus-Pilatus zaman sekarang? Banyak, ya sangat banyak. Pilatus adalah lambang manusia yang membunuh sesama demi kekuasaan, manusia yang menjual iman demi jabatan, manusia yang mengorbankan keluarga demi kenikmatan duniawinya, manusia yang melakukan korupsi demi kekayaan, manusia yang menjatuhkan teman sejawat demi naik pangkat. Manusia yang membiarkan hatinya dirajai kejahatan.
Bagaimana dengan Yesus? Yesus sang terdakwa adalah raja yang sesungguhnya. Raja yang mengorbankan diri demi keselamatan rakyanya. Raja yang rela meninggalkan tahtanya demi membela rakyatnya yang tertawan. Raja yang tidak akan mengorbankan rakyatnya demi keselamatannya sendiri. Raja yang melepaskan jubah kebesarannya demi melidungi rakyatnya yang kedinginan. Raja yang memberi tubuh dan darahnya bagi rakyatnya yang kelaparan.
Yesus adalah sungguh-sungguh Raja bagi orang-orang yang membuka pintu hatinya. Kerajaan Allah ada dalam diri kita, tahtanya adalah hati kita dan Yesus adalah rajanya. Yesus adalah raja dalam segala pekerjaan kita, raja atas keluarga kita, raja atas kekuasaan kita, raja dalam segala kesuksesan kita, ya Yesuslah raja dalam seluruh hidup kita.
Siapapun kita dan apapun pekerjaan kita saat ini, semoga kita takut kepada Allah dan bukan pada manusia, sehingga kita bijak dalam mengambil keputusan, apalagi bila hal itu menyangkut nasib seseorang.
Tuhan rajailah hati kami.
Kredit Gambar:https://www.google.co.id/
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.