EREMIA dipanggil Tuhan menjadi nabi. Tugasnya mengutuk yang jahat dalam masyarakat. Tugas ini tidaklah muda. Ia ditentang dan dimusuhi banyak orang. Banyak orang ingin melihat kejatuhannya. Namun, ia menyerahkan semua perkaranya kepada Tuhan. Tuhan menyertai dan melindunginya, sehingga musuhnya tidak berhasil.
Kejahatan sudah ada sejak dosa Adam. Karena orang satu ini, maut masuk dalam dunia. Namun, kata paulus, karena jasa satu orang pula, yaitu kristus, maka kita semua memperoelh kasih karunia Allah. Berkat kristuslah kita dapat berpartisipasi dalam rencana keselamatan Allah dan membasmi kejahatan.
Kita diutus menjadi nabi-nabi masa kni. Risiko tentu selalu ada. Namun, kata Yesus, janganlah kita takut kepada mereka yang dapat membunuh badan saja, tetapi tidak dapat membunuh jiwa. Kita harus taat dan takut hanya kepada Allah yang berkuasa membunuh baik badan maupun jiwa. Para martir telah membuktikan ini. Penderitaan mereka pandang sebagai suatu rahmat dan menjadi sarana penginjilan. Tertulianus, seorang Bapa Gereja abad kedua, berkata: “Darah para martir adalah benih iman Kristiani.” Jika kita berani mengakui Kristus di dunia ini, kita akan diakui-Nya di hadapan Bapa. Dalam segala perkara, yang penting kita menyerahkan semuanya kepada Allah. Selebihnya, Dialah yang menyelesaikannya. Karena itu, kita tak perlu takut.
Ya Tuhan, teguhkanlah iman, harapan, dan cinta kasihku kepada-Mu, sehingga aku tetap setia memperjuangkan kebaikan, kebenaran, dan keadilan dalam masyarakat. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Kisah hidup Adam dan Hawa
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.