ETIAP pemberian yang baik berasal dari Tuhan. Kalau Tuhan memberi sesuatu, pasti ada maksud yang baik dan bahkan luar biasa di balik pemberian itu. Kita tidak dapat dan tidak berhak ‘mengatur’ pemberian Tuhan itu. Sebaliknya, kita hanya boleh menerima dan percaya pada apa pun yang diberikan-Nya. Yohanes Pembaptis adalah anugerah Tuhan bagi Elisabet dan Zakharia. Lebih dari itu, ia merupakan anugerah bagi dunia, karena ia mempersiapkan kedatangan Yesus. Ia diberi nama Yohanes (bdk. Luk. 1:60,63), sebab ia datang dari Tuhan dan dipersiapkan untuk memaklumkan Yesus Kristus sebagai penebus dosa dunia. Gambaran Yohanes yang telah dipilih Tuhan sejak dari kandungan ibunya ini mengingatkan kita pada figur Hamba Tuhan yang dinubuatkan nabi Yesaya (bdk. Yes. 49 1-2). Ia adalah sosok yang juga tahu diri di hadapan Yesus, sebab ia mengakui bahwa dirinya bukanlah Mesias, sehingga membuka kasut dari kaki-Nya pun ia tak layak (bdk. Kis. 15:25).
Sikap tahu diri dan rendah hati Yohanes Pembaptis sangat mengesankan, dan sikap yang sama pula diharapkan ada pada diri kita, para murid Iftistus. Setiap kita merupakan anugerah Tuhan bagi keluarga dan lingkungan, supaya kita memaklumkan ajaran Yesus dalarn kehidupan sehari -hari.
Tuhan Yesas Kristus, Engkau telah mengutus pendahulu yang bisa diandalkan dalam diri Yohanes. Semoga aku pun bisa diandalkan untuk mempersiapkan tempat yang layak bagi kehadiran-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.