ERITA tentang Kelahiran Yesus Kristus disampaikan Malaikat kepada Maria, “Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Luk.1:28). Sebagai manusia biasa, Maria takut dan gentar, tetapi malaikat kembali memberikan peneguhan, “Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus” (Luk. 1:30-31). Maria menerima berita itu dengan sikap imana, “Sesungguhnya aku ini hamba TUhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk. 1:38)
Kelahiran Yesus Raja Damai yang kita rayakan pada Hari Natal kembali menggugah hidup kita untuk sejenak merefleksikan Cinta Allah yang besar untuk dunia sehingga Dia mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menebus dan mendamaikan kita dengan diri-Nya.
Kerendahan hati Maria dalam menerima tawaran keselamatan Allah, sepatutnya juga menjadi sikap iman kita dalam menerima rahmat dami di Hari Natal. Perayaan Kelahiran Yesus semoga menginspirasi kita untuk lahir baru dengan hati yang bersih dan damai agar menjadi pewarta dan saksi kabar gembira bagi sesame dalam dalam hidup nyata sehari-hari. Semoga Yesus lahir dalam hati kita, kini dan sepanjang masa.
Yesus Raja damai, tinggallah dalam hati dan rumahku. Biarlah damai-Mu memampukkan aku menjadi insan pembawa damai dan kabar gembira bagi banyak orang melalui aktivitas dan pelayananku. Amin.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
