ITAB Kebijaksanaan Salomo menggambarkan dengan indah sikap Tuhan terhadap orang yang berdosa. Tuhan “menyayangkan segala-galanya, mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat hati-hati memperlakukan mereka” (12:16-18). Tuhan begitu jauh berbela rasa hingga oleh Roh-Nya membantu manusia berdoa “dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Rm. 8:26). Perumpamaan tentang gandum dan lalang yang dikisahkan Yesus pun membawa pesan bahwa kuasa dan kasih Tuhan merawat dengan sabar, baik orang yang saleh maupun orang yang berdosa, agar kelak bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa (bdk. Mat. 13:30-43). Pemikiran manusia sering kali terlalu cepat hendak membasmi orang-orang yang berdosa, tetapi cara pandang Kristus selalu membuka kesempatan agar mereka mengalami pertobatan dan diselamatkan. Ia sungguh-sungguh mengadili dengan belas kasihan karena ingin agar manusia kembali kepada-Nya.
Kita kadang-kadang memperlakukan orang lain sebagai ‘lalang’ yang mengganggu kebersamaaan iman, sehingga kita cenderung mau membuat mereka tidak betah berada di lingkungan kita. Cara pandang seperti ini berlawanan dengan pesan Yesus untuk belajar memberi kesempatan kepada orang lain karena mereka pun dipanggil menjadi pengikut-Nya. Kita perlu berhati-hati memperlakukan saudara-saudara ktia yang pernah terluka atau berbuat dosa, sebab Tuhan menyayangkan segala-galanya.
Yesus Tuhan jiwaku, perhatian dan pengertian-Mu melimpah bagi orang-orang berdosa untuk memenggil mereka kembali pada-Mu. Semoga aku pun mengungkapkan kasih dan perhatian kepada mereka tanpa cepat-cepat menghakimi. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.