enarik kita perhatikan di sini dalam penampakan kepada para murid, Yesus menunjukkan luka-lukanya (bdk.Yoh. 20:20), malah kepada Tomas, sesuai permintaannya. Yesus menyerukan menyentuh luka-luka tersebut (bdk. Yoh.20:27) agar dia percaya. Luka-luka adalah bukti pengorbanan. Bukti kasih. Seorang anak tukang cuci, terharu ketika meraba dan melihat tangan ibunya yang kasar, bahkan juga bekas – bekas luka karena kerja keras mencuci. Dia sadar bahwa hanya karena pengorbanan ibunya itu, dia bisa hidup dan sekolah. Tangan kasar dan bekas luka itu juga kesaksian bagi si anak, bahwa hidup ini penuh perjuangan, dan kita tak boleh menyerah. Luka – luka Yesus menunjukkan pengorbanan-Nya bagi keselamatan kita. Luka-luka itu juga menunjukkan solidaritasnya dengan suka duka hidup kita (bdk.Ibr.4:15).
Lebih dari itu, luka-luka menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa: Dan sekalipun Ia adalah anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang diderita-Nya (Ibr. 5:8). Menjadi anak Allah dalam Yesus, kita tak boleh hanya bangga dan ikut mulia bersama-Nya. Kita juga diajak untuk ikut berjuang bagi keselamatan umat manusia dengan segala pengorbanan kita.
Ya Tuhan, demi luka-luka-mu pulihkanlah iman kepercayaanku dan seluruh dunia. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Yesus menunjukan kepada para murid luka di lambung-Nya/www.undertheiceberg.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.