BEBERAPA hari lalu kita merayakan Proklamasi Kemerdekaan RI. Kita mensyukuri kurnia Allah yang membangkitkan hasrat, semangat juang dan pengorbanan para pendahulu kita untuk memaklumkan diri sebagai orang-orang yang bebas dan merdeka dan berdaulat sebagai suatu bangsa. Peristiwa ini juga mengajak dan meneguhkan perjuangan kita dalam memperjuangkan cita-cita menuju bangsa yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan kita akan sikap yang perlu dimiliki untuk membangun negeri atas dasar kesamaan dan kesetaraan demi keadilan sosial. Yesus dalam Injil memperlihatkan sikap yang tidak membeda-bedakan orang di hadapan rahmat Allah. Walaupun tampaknya mengejutkan pernyataan Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Mat. 15:24), namun pernyataan menantang itu hanyalah menjadi ujian bagi perempuan yang memohon rahmat yang dibutuhkannya kepada Yesus. Yesus menganggapi imannya dengan sikap-Nya yang mau memberikan rahmat dan berkat kepada mereka yang meminta dan mengimani-Nya. Sabda Allah lewat Yesaya, “Taatilah hukum dan Keadilan!” (Yes.56:1) berlaku bagi siapa saja, tanpa perbedaan dan pembedaan. Hanya dengan cara itu, semua anak bangsa bisa menikmati kemerdekaan dan hasil-hasilnya yang sesungguhnya.
Ya Allah, oleh kuasa Roh-Mu, enyahkanlah dalam diri anak-anak negeri ini sikap diskriminatif yang membelenggu kemerdekaan putra-putri-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.