APA atau siapa sesungguhnya sumber hidup kita? Jangan lekas mengatakan Tuhan! Mari jujur melihat ke dalam diri, bagaimana kita hidup sehari-hari. Apa yang paling kita kejar? Apa yang paling kita utamakan? Jika kita sudah mengutamakan Tuhan, pastilah kita memberikan waktu-waktu terbaik untuk-Nya. Kalau mau jujur, sesungguhnya kita hanya menggunakan waktu-waktu sisa untuk menjalin relasi dengan Tuhan. Sabda Tuhan pada hari ini mengingatkan dengan jelas dan tegas bahwa dari Tuhanlah kita memperoleh hidup, dan Dia juga yang menyelenggarakan hidup ini. Hidup kita menjadi bermakna dalam Tuhan. Hidup kita pula akan berbuah segar dalam Tuhan. “Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah,” kata Nabi Yeremia.
Injil hari ini mengungkapkan rahasia hidup bahagia. Kebahagiaan hidup tampaknya tidak terletak pada kesuksesan atau keberlimpahan. Rahasia hidup bahagia rupanya ada pada relasi yang terjalin dengan Tuhan. Dalam kelimpahan dan kesuksesannya, manusia kerap mengandalkan diri sendiri. Sedangkan dalam kekurangannya, manusia justru lebih mengandalkan sesama dan Tuhan. Hal terakhir inilah yang memungkinkannya untuk berbahagia dan menikmati hidup.
Tuhan, semoga aku senantiasa bijaksana dalam segala usaha dan perjuanganku. Semoga apa yang kucari akhirnya adalah apa yang Engkau kehendaki untukku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.