ESTA perkawinan selalu diwarnai sukacita dan kegembiraan. Baik mempelai, keluarga maupun undangan ambil bagian dalam suasana bahagia. Umumnya kebahagiaan, syukur, dan dukungan ditandai dengan perjamuan bersama.
Peristiwa yang sangat manusiawi diketengahkan Yesus untuk melukiskan kasih dan keselamatan Allah. Kerajaan Allah merupakan suasana persekutuan, kebersamaan penuh cinta dan kegembiraan. Allah mengundang setiap orang untuk ambil bagian dan hidup dalam suasana cinta demikian. Supaya layak ikut serta dalam kasih dan keselamatan Allah dibutuhkan iman serta kesungguhan untuk menghidupinya. Namun, sering kali manusia acuh terhadao kebaikan dan undangan keselamatan Allah yang diungkapkan dalam berbagai bentuk. Kecenderungan mementingkan kebutuhan manusiawi, keangkuhan intelektual dan kesombongan religius sering kali membutakan hatit terhadap kebaikan Allah.
Nabi Yesaya menegaskan kebaikan Tuhan seraya mengisahkan keselamatan bagi orang yang setia pada jalan-Nya. Keselamatan disampaikan bagi semua bangsa. Ia memberikan kebahagiaan dan kegembiraan karena ikut serta dalam undangan keselamatan-Nya (bdk. Yes.25:8). Apakah kita berani untuk mewartakan kegembiraan dan sukacita Allah dalam hidup sehari-hari?
Ya Yesus, betapa sering aku mengingkari cinta-Mu. Aku lebih senang berjalan dengan kehendakku sendiri. Dampingilah aku agar menyerahkan diri seutuhnya pada jalan-Mu. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Kredit Foto : Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.