LLAH mengundang setiap orang pada keselamatan dan kebahagiaan. Namun, manusia justru menolak dan menutup diri terhadap tawaran Allah. Orang yang tidak membuka diri untuk kelimpahan cinta Tuhan akan menghasilkan buah hidup yang kerdil dan asam (bdk. Yes. 5:2b.4).
Dalam sejarah keselamatan Allah telah berulang kali menawarkan undangan kasih-Nya kepada manusia. Melalui kesaksian para Nabi Allah memberikan tawaran keselamatan itu. Solidaritas dan kasih Ilahi berpuncak dalam diri dan kehadiran Yesus, Putera Tunggal-Nya hingga kematian di kayu salib serta kebangkitan (bdk. Mat. 21:37-39). Kebangkitan-Nya pada hari ketiga menunjukkan bahwa Yesus telah mengatasi maut dan dosa serta membawa keselamatan bagi manusia. Apakah kita pernah menlak kasih Allah dalam hidup? Adakah kita telah setia beriman melalui sikap dan tindakan sehari-hari? Sebagaimana Rasul Paulus nasihatkan, marilah memohon kepada Allah Bapa untuk selalu mendengar dan melakukan Sabda Allah agar damai sejahtera menyertai hidup kita (bdk. Flp 4:9).
Allah Bapa sumber kebaikan, Berilah aku iman yang teguh dan kasih yang sempurna agar sungguh mampu menghidupi sabda-Mu. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Kredit Foto : Kerahiman Ilahi
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.