MENDENGARKAN yang baik itu gampang, tetapi melaksanakannya kerap tidak mudah. Yesus mengajak kita berani mewujudkan sabda Tuhan: “Pada hari itu genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Orang-orang yang mendengar pengajaran Yesus mendadak heran akan kata-kata-Nya. Namun, mereka kemudian tidak peduli. Bagi mereka Yesus hanyalah anak tukang kayu. Kebaikan yang diucapkan Yesus musnah sebelum terlaksana, karena kesadaran palsu yang dibangun oleh dunia, oleh “kenyataan” duniawi mereka yang memberi gambaran diri yang rendah.
Gambaran diri yang dibangun oleh dunia yang dipenuhi dosa sering membuat kita sulit berubah, sulit untuk percaya pada “kenyataan sejati” diri kita yang diciptakan sebagai gambaran diri Allah, sebagai sangat baik adanya (bdk. Kej. 1:27,31). Kita perlu diyakinkan oleh sabda Tuhan kepada Yeremia: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau.” (Yer. 1:5). Hanya kalau kita mau mendengarkian dan sungguh percaya akan sabda Tuhan, kita akan sungguh berani melaksanakan misi-Nya. Kita diajak Tuhan untuk menjadi orang beriman yang percaya diri dan penuh semangat. Kita telah dan selalu menerima anugerah terbesar dari Tuhan, yakni kasih. Menghayati dan menghidupi kasih tak lain menghayati kehadiran Allah sendiri dalam diri kita. Sebab, Allah adalah kasih.
Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, karena Engkau selalu memelihara aku. Mampukanlah aku selalu untuk menjadi saksi kasih-Mu bagi dunia. Amin.
Sumber: ZIarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.