ENYAMBUT kedatangan seseorang bagaikan dia adalah utusan Tuhan mendatangkan rahmat Tuhan. Perempuan di Sunem itu menerima Nabi Elisa dengan sebaik-baiknya di rumahnya (bdk. 2Raj 4:10). Melalui kata-kata Elisa, Tuhan menganugerahkan anak dalam kehidupan perempuan itu dan suaminya. Yesus bersabda, “Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepdamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya” (Mat. 10: 42). Iman yang diungkapkan dengan perhatian dan kebaikan membuka sebuah cakrawala yang sama sekali baru dalam hidup manusia, seperti “hidup baru” yang dikatakan Paulus (bdk. Rm. 6:4).
Kehidupan kita dikelilingi oleh para “Pembawa pesan” dari Tuhan. Rahmat adalah pemberian Tuhan yang tidak dapat kita pastikan, tetapi menyambut kedatangan siapa pun dengan baik dapat membuka kemungkinan yang baru bagi kita. Jalan keluar dari masalah-masalah yang kita hadapi sering bermula dari keterbukaaan kita dan sambutan yang positif kepada orang-orang yang hadir dalam kehidupan kita.
Yesus, Engkau selalu menawarkan penghiburan kepada mereka yang letih dan lesuh. Semoga aku pun terbuka dan rela menyambut mereka yang membawakan pesan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Menerima kedatangan tamu/Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.