ERISTIWA kebangkitan Yesus merupakan suatu peristiwa yang penuh sukacita. Sebab, kita percaya bahwa Dia yang adalah Putera Allah sungguh bangkit, setelah mengalami penderitaan dan kematian di kayu salib. Namun, para murid Yesus tidaklah lekas menjadi percaya. Mereka membutuhkan proses yang cukup panjang hingga peristiwa itu dapat diterima, diimani dan ditanggapi dengan sukacita.
Pengalaman kedua murid dalam kisah Injil hari ini, menjadi salah satu buktinya. Mereka menengok makam Yesus untuk memastikan kebenaran yang diwartakan oleh Maria Magdalena. Faktor pendorongnya adalah kepanikan dan rasa takut. Mereka lupa dan tak percaya bahwa segala yang terjadi telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri; “Anak Manusia akan menderita dan dibunuh, tetapi akan bangkit pada hari ketiga”. Setelah melihat kubur yang kosong, dengan lipatan rapi kain kafan, barulah mereka mempercayai kebangkitan Yesus. Keyakinan inilah yang selanjutnya mendorong mereka untuk mewartakan kabar suka cita itu kepada orang lain.
Kita pun diundang untuk menjadi saksi kebangkitan Tuhan. Bukan karena kita melihat tanda-tanda, tetapi karena kita sungguh percaya bahwa Dia adalah Allah yang sungguh telah bangkit. Iman kepada Tuhan tak harus memerlukan tanda yang nyata, kalau kita percaya pada setiap sabda yang keluar dari mulut-Nya.
Tuhan, tumbuhkanlah selalu imanku kepada-Mu, agar aku mampu mewartakan kebangkitan-Mu kepada siapa saja melalui kesaksian hidup. Semoga hidup harianku menjadi sebuah pembaruan iman yang terus-menerus. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.