SETELAH orang muda yang kaya itu pergi dengan kesal dan sedih, giliran para murid yang gelisah soal upah mengikuti Yesus. Mereka tampak ragu da nada semacam nada penyesalan dalam pernyataan Petrus, “Kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Lantas apa yang diperoleh dari mengikuti Yesus? Jawaban Yesus kemudian tampak jelas, segala sesuatu yang ditinggalkan demi mengikuti-Nya, kelak akan digandakan. Tidak cukup dengan itu, sebuah hidup yang kekal dijanjikan bagi mereka yang setia bertahan.
Bagi Yesus, persoalannya bukan melulu soal upah, melainkan ketulusan hati menjadi seorang murid. Ketika masih memikirkan kepentingan dan upah (soal materi), para murid tentu akan kecewa. Sebab, kemuridan Yesus menuntut suatu sikap iman yang benar. Kepastian akan menerima berlipat-lipat yang dimaksud tidak hanya berarti soal materi yang ditinggalkan, melainkan suatu pengalaman iman yang tidak dapat dibeli karena begitu berharganya. Upah yang begitu berharga itu dikaitkan dengan kerelaan dan ketulusan para murid untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dalam konteks inilah, upah seorang murid dapat dikatakan besar, karena pewartaan Kerajaan Allah berkaitan dengan pengalaman iman.
Dalam perjalanan hidup Gereja, ada beragam kisah hidup yang memperlihatkan pentingnya pengalaman iman daripada sekadar materi semata. Banyak orang yang sudah mapan dan mendapatkan banyak hal di dunia ini, malah meninggalkannya dan memilih menjadi misionaris di daerah terpencil. Mereka mengalami bahwa upah mengikuti Yesus jauh lebih besar dari apa yang mereka tinggalkan. Mengalami perjumpaan dengan Allah dan menikmati kehadiran-Nya di dalam hidup, membuat orang siap dan rela meninggalkan apa yang selama ini berharga. Mereka yang selalu merasa cukup dengan materi yang ada, jauh lebih mudah menemukan harta yang berharga berkat iman.
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menganugerahi aku kehidupan dan mencukupkan semua yang aku butuhkan. Bantulah aku untuk selalu menyadari bahwa hidupku sepenuhnya bergantung pada-Mu, sehingga yang kucari akhirnya hanyalah Engkau dan bukan materi semata. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.