YESUS mengajak para murid-Nya agar membiasakan diri dengan semua bentuk penyangkalan diri. Setiap murid diajak untuk membebaskan dirinya dari godaan untuk memuaskan hawa nafsu dan kesenangan. Setiap murid juga dipanggil untuk siap menderita demi Kristus. Tugas seorang murid Kristus tak pernah membebaskannya dari salib penderitaan. Namun, dengan salib itulah seorang murid dimurnikan dan diteguhkan untuk mengikuti Tuhan. Kristuslah segala-galanya bagi seorang murid sejati. Ia rela meninggalkan segalanya, menyangkal diri, bahkan menyerahkan nyawa. Mengikuti Yesus pada akhirnya harus lepas dari kalkulasi untung rugi duniawi. Semua yang kehilangan segalanya-bahkan nyawanya-demi Kristus, kelak akan mendapatkannya kembali. Sebab, segala kekurangan seorang murid pada akhirnya akan ditemukan dalam Kristus.
Dalam kehidupan ini, ktia kerap menemukan orang yang dengan mudahnya mengingkari iman demi mempertahankan kekuasaan atau juga mengumpulkan harta. Orang kerap mengambil jalan pintas demi kemasyhuran diri, meskipun harus mengabaikan nilai-nilai imannya sendiri. Namun, “Apa gunanya memperoleh seluruh dunia, tetapi membinasakan diri sendiri?” tanya Yesus di akhir Injil hari ini. Mungkin ia mendapatkan segalanya, tetapi dia pun akan kehilangan hal yang jauh lebih berharga, yakni jiwanya sendiri. Semoga pada hari kedua di masa puasa ini, kita dimampukan-dengan pertolongan Allah-untuk memikul salib-salib kecil dalam hidup dengan sukacita yang besar.
Allah yang Mahakuasa, ampunilah aku karena kerap tak mampu setia pada kebaikan yang Kautanam di dalam hidupku. Bantulah aku dengan pertolongan rahmat-Mu, untuk dengan setia menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Engkau dengan penuh sukacita. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
