(Yes.26:1-6 dan Mat. 7:21.24-27)
Banyak orang yang dapat berdoa dengan lancar, kata-katanya pun indah di dengar. Hal ini baik, tidak salah. Kita tidak boleh mengatakan bahwa orang-orang yang mengucapkan kalimat doanya dengan indah itu salah. Tidak, tidak sama sekali! Tetapi masalahnya, bila doa itu hanya sebatas mulut, apa pun sikap tubuh yang diperagakan, belumlah berarti apa-apa untuk sebuah doa dalam arti yang sesungguhnya!. Idealnya, isi doa bersumber dari kedalaman niat hati yang murni., dan doa itu dibaktikan sepenuhnya dalam hidupnya.
Perkara pengabulan doa itu sebenarnya bukan untuk kepuasan pribadi kita, tetapi untuk keperluan pewartaan Injil dan pemberlakuan Kerajaan Allah. Segala materi dan hal-hal yang tampak itu semestinya adalah hanya sebagai sarana penunjang pelayanan kita kepada Allah di dunia ini. “Kebutuhan” yang utama dalam hidup kita itu sebenarnya adalah kedekatan dengan Allah supaya kita bisa mengasihi-Nya dan mengasihi diri kita dan sesama. Jika kita benar-benar mengenal Allah, pastilah kita tahu apa saja yang layak untuk kita minta melalui doa.
Sabda Tuhan hari ini membuka pikiran kita, bahwa yang disebut orang yang bijaksana adalah mereka yang membangun hidupnya dan setia serta terus-menerus melakukan kehendak Tuhan. Jadi, bukan soal sudah berapa banyak, berapa sering dan berapa dalam kita menyebut nama Tuhan, tetapi seberapa sering dan konsisiten mewujudkan maksud kehendak Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ya Tuhan, hanya orang yang dekat dengan Allah sajalah, yang tahu setiap kebutuhannya untuk dibawa ke dalam doa dan akhirnya terkabul, semoga aku memahami hal ini. Amin
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.