ARI ini kita kenangkan kematian dua rasul agung, yaitu St. Petrus dan St. Paulus. St. Petrus adalah kepala rasul. Di Kaesarea Filipi, dengan bantuan wahyu Allah, ia menyatakan dengan benar bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Ia diserahi Yesus, Kunci Kerajaan Surga, menjaga kebenaran ajaran iman. Ia pernah menyangkal Yesus tiga kali, namun tiga kali pula ia menyatakan mengasihi Yesus. Kasihnya ini dibuktikanya dengan wafat disalibkan dengan kepala ke bawah. Ia dimakamkan di bukit Vatikan, di mana sekarang berdiri Basilika St. Petrus, di Vatikan.
Paulus adalah seorang Farisi. Ia murid Gamalled yang sangat pandai, Dengan izin Mahkamah Agama, ia menganiaya pengikut Yesus bahkan membunuh mereka. Dalam perjalalanan ke Damsyik, ia dijamah Yesus, lalu bertobat dan menjadi rasul. Ia mewartakan Kristus ke mana-mana, tanpa kenal lelah, bahkan mengalami kapal karam, penindasan, penganiayaan, terancam hukuman mati dan dimasukkan ke dalam penjara. Ia mati dibunuh dengan pedang di Tre Fontane, Via Ostiense, di Roma. Di atas makamnya kini berdiri Basilika Santo Paulus di luar Tembok Kota Roma.
St. Petrus dan St. Paulus adalah dua misionaris agung yang saling melengkapi. Patung kedua rasul ini kini berdiri tegak di depan Basilika Santo Petrus, Vatikan. Petrus merasul lebih banyak di antara orang-orang Yahudi, sementara Paulus lebih banyak berkarya di antara orang-orang non-Yahudi. Keduanya mati sebagai martir karena mengajarkan iman yang benar. Karena iman ini pula kini mereka bersama-sama memperoleh mahkota kemuliaan di surga.
Ya Tuhan, semoga aku dapat meneladan St. Petrus dan St. Paulus, menjadi rasul dan pewarta iman masa kini hingga aku memperoleh mahkota kemuliaan di surga. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Petrus dan Paulus
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.