ARI ini Gereja merayakan pesta bertobatnya Santo Paulus Rasul. Ia yang semulanya penganiaya jemaat Tuhan, mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus dan bertobat. Kisah Para Rasul Bab 22 memaparkan kesaksian Saulus mengenai dirinya sendiri. Kisah masa lalunya yang kelam dan keliru. Paulus menceritakan bahwa ia pernah menganiaya para pengikut jalan Tuhan, menangkap dan memenjarakan mereka, bahkan ada yang sampai dibunuh. Tentang itu semua, Imam Besar dan Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian.
Pembalikan arah hidup terjadi ketika Allah menampakkan diri kepadanya. Di bawah bimbingan Gamaliel, mata batinnya terbukan untuk melihat Yesus yang sebenarnya. Sejak itul;ah, ia menjadi pengikut Yesus dan pewarta cinta-Nya sampai ke ujung bumi. Bahkan dalam rangka itu, ia pun rela menderita bahkan mati seperti Yesus.
Dalam diri Santo Paulus kita menemukan kebenaran bahwa setiap pendosa memiliki ruang untuk mencintai Allah dan menjadi pewarta kasih-Nya.
Bagi Allah, segalanya mungkin. Begitu pula soal perubahan hidup. Mari percayakan diri kita juga kepada Allah agar kesalahan-kesalahan hidup kita diubah-Nya menjadi kesalehan-kesalehan, dari penghasut menjadi pengikut.
Ya Bapa, bukalah mata hatiku untuk melihat Engkau dengan lebih baik dan mampukanlah aku untuk mewartakan kerajaan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.