HIDUP SEBAGAI MEDAN PERTEMPURAN
(Rom 6:19-23; Luk 12:49-53)
Sdr…,
SESUNGGUHNYA konflik atau pertentangan adalah ciri dasariah hidup Kristen, murid-murid Kristus. Yesus sendiri secara tandas katakan, “Aku datang untuk membawa pertentangan” (Luk 12:51). Dengan ini Yesus tentu maksudkan bahwa mengikuti Dia berarti siap hadapi konflik justru dengan mereka yang sangat kita cintai. Akan tetapi, konflik yang dimaksud juga adalah konflik batiniah, yakni tegangan antara kebebasan untuk mencintai atau membenci; untuk taat pada atau melawan kehendak Allah; untuk lakukan kebaikan atau kejahatan; untuk pilih yang benar atau yang salah, dan seterusnya. Bagaimanapun, tatkala kita alami perang batiniah dalam diri kita, itulah momen berahmat bagi kita untuk sadari hakekat kita sebagai makhluk istimewa, yang terdiri dari roh dan daging. Di satu sisi, roh atau jiwa kita kita selalu condong kepada hal-hal yang baik, yang indah, dan yang benar. Akan tetapi, di lain sisi, ia tidak selalu bebas dari pengaruh yang jahat, yang buruk, dan yang salah, justru karena kuatnya keinginan-keinginan daging. Di sini, kita berada dalam titik krusial: atau harus menang atas kejahatan, atau sebaliknya kalah terhadap kejahatan, dengan konsekuensinya masing-masing. Bagi mereka yang kalah terhadap kejahatan, Santo Paulus katakan, “Dan buah apakah yang kamu petik dari hal-hal dosa, yang membuat kamu merasa malu sekarang?” (Rom 6:21).
Sdr…Yang jelas,selagi masih hidup di dunia ini, kita tidak pernah akan luput dari konflik ataupun pertentangan: antara yang baik dan yang jahat; yang indah dan yang buruk; yang benar dan yang salah. Dalam situasi ini, mau tidak mau kita harus bertempur. Dan dalam pertempuran itu, kita bisa saja menang atau sebaliknya kalah. Bagi yang andalkan Dia yang telah kalahkan kuasa dosa dan maut lewat wafat dan kebangkitanNya, niscaya akan menang dalam pertempuran itu. Amin!!!***
Kredit Foto: Hidup sebagai medan perjuangan, Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.