Bacaan I: Ibr. 7:25-8:6, Injil: Mrk.3:7-12
MARKUS 3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
Markus 3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Mrk 3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
Markus 3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Markus 3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.”
Markus 3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Renungan
Keluarga Nababan biasa merayakan pesta emas perkawinan dengan meriah dalam Ekaristi yang dihadiri oleh banyak umat karena mereka setia pada janji perkawinan. Keluarga ini tidak tanpa masalah! Tetap saja ada masalah bahkan masalah serius, yaitu salah satu di antara mereka pernah selingkuh. Keluarganya selamat bahkan bahagia karena mereka memegang janji yang mereka ucapkan di awal perkawinaan, yaitu saling mencintai dalam keadaan senang atau susah, dalam keadaan sehat atau sakit. Tetap mencintai pasangannya sewaktu setia maupun tidak setia.Inilah cinta sejati, cinta berdasar, cinta yang dimurnikan oleh pengorbanan.
Setia pada Perjanjian adalah pelabuhan hidup yang aman! Perjanjian itu berbeda dengan kontrak. Kontrak ada batas waktunya, dan sebuah kontrak akan batal kalau ada pihak yang mengingkari. Sebaliknya perjanjian tidak mengenal untung – rugi dan tidak ada batas waktu. Kalau sudah berjanji, apa pun halangannya akan tetap memegang janji. Relasi kita dengan Allah dasarnya adalah Perjanjian, bukan kontrak. Kita berjanji kepada Imam Besar bukan kepada manusia biasa Imam Besar kita ‘ saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang – orang berdosa’ Dia bisa menyembuhkan aneka macam penyakit dan kelemahan. Dia Aanak Allah – perntara perjanjian mulia.
Hidup kita akan aman dan kokoh kalau kita setia beriman kepada Yesus, sang Imam Besar. Patutlah bikla kita terus menerus berdoa sambil bernyanyi: “ Yesus , Kau andalanku. Yesus, Kau andalanku. Yesus Kau andalanku. Yesus Kau andalanku sepanjang hidupku !”
Tuhan Yesus, ajari dan kuatkan aku untuk tetap setia mengandalkan Engkau sepanjang hidupku! Amin.
Teks: Ziarah Batin 2015
Foto: Sepasang suami-isteri yang setia dalam hidup, anchoroflife.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.