Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Kamis: 20 September 2018, Luk. 7:36-50

Renungan Harian, Kamis: 20 September 2018, Luk. 7:36-50

Paskah Yesus - Perayaan pembebasan/Foto: Ilustrasi (Ist)

ERISTIWA Paskah Yesus menjadi dasar iman kita. Sebab, berkat Paksah Yesus hidup manusia menjadi berarti dan memperoleh makna baru. Yesus yang bangkit meneguhkan harapan baru akan perjuangan dan perjalanan setiap anak manusia. Berbagai persoalan, derita, gelapnya kehidupan, tidak menghentikan pengharapan dan sukacita karena ada terang kebangkitan. Rasul Paulus menegaskan peristiwa Yesus sesuai kesaksian Kitab Suci; derita salib, kematian, dan kebangkitan pada hari ketiga, sebagai dasar kekuatan untuk berharap (bdk. 1Kor. 15:3-4). Benarlah penegasan Rasul Paulus bahwa karena Yesus bangkit, kepercayaan dan perjuangan hidup menjadi berarti, iman serta pengharapan akan Yesus menjadi bermakna dan hidup tidak menjadi sia-sia (bdk. 1Kor.15:17-19).

Di tengah segala peristiwa hidup manusia dengan segala dinamikanya, seringkali persoalan iman dihadapkan dengan situasi kemanusiaan kita. Ketika manusia berlomba-lomba mendapatkan segalanya dalam hidup, ketika mengalami keterpurukan hidup, ketika kegamangan dalam percaya menggoyahkan sikap dan pendirian, peristiwa Yesus menjadi penegasan dan kekuatan untuk percaya, berharap serta beriman. Percaya kepada Yesus akan membawa sukacita, pengampunan serta kehidupan baru (bdk. Luk. 7:47-50). Apakah kita telah setia beriman kepada Yesus? Sejauh mana iman akan Yesus sudah menyata dalam tindakan dan kesaksian hidup kita?

Tuhan Yesus, berilah aku iman yang kuat dan teguh. Berilah aku pengharapan akan Dikau yang memampukan aku untuk memaknai hidup dalam segala tugas dan tanggung jawabku setiap hari. Amin