ESUS berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan agli-ahli Taurta dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Yesus tidak berkata kepada kita, :jika hidup keagamaanmu tidak lebih baik daripada…”, tetapi tidak lebih benar daripada…”. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu hidup keagamaannya sudah baik, tapi tidak benar! Mengapa? Karena mereka menjalankan hukum Taurat dengan ketat, teliti, dan tanpa cacat, namun melakukannya karena takut berdosa, sebab Allah dlihat sebagai Hakim yang kejam. Yesus mengajarkan bahwa pandangan itu tidak benar. Yesus ingin Allah dilihat sebagai Bapa yang penuh cinta dan maharahim. Kita melakasanakan perintah Allah karena cinta, bukan karena takut!
Kebanyakan dari kita belum melaksanakan dengan benar ajaran Yesus ini. Kita condong mengaitkan hukum Tuhan dengan dosa. Kita dapat mengerti hukum Tuhan dengan benar bila kita membuka hati kepada Roh Kudus. Roh Kudus itu ada di dalam diri kita, Ia ada bila kita mengarahkan hati kita kepada kehendak-Nya. Roh Kuduslah yang memberikan penerangan hukum cinta kasih itu pada kita. Semakin kita dibimbing oleh Roh, semakin kita dibebaskan dari kungkungan cinta diri. Sebab buah Roh ialah kasih, sukacita, dan damai sejahtera (Bdk. Gal. 5:22).
Ya Tuhan, berilah aku Roh-Mu, agar dengan terang aku mengerti hukum cinta kasih-Mu yang membebaskan aku. Semoga hidupku tidak hanya baik, tetapi juga dalam kebenaran. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ilustrasi perbuatan cinta kasih/Wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.