MARKUS 1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Markus 1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Markus 1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Markus 1:43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
Markus 1:44 “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Markus 1:45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Renungan
Leo Debon, pendiri tarekat Imam – imam Hati Kudus Yesus, menyimpulkan: “ penyebab malapetaka kemanusiaan adalah dosa “ Dosa dimengerti sebagai sekap menolak kasih Allah. Allah begitu mencitai manusia, sampai Ia menjadi manusia, mencari manusia dan membawa menusia ke jalan Allah agar sampai kepada Allah sumber sukacita dan kebahagiaan tetapi manusia tidak menanggapinya. Itulah orang keras hati.
“ Orang keras hati “ adalah orang yang menolak jalan Allah dan tidak pernah akan menikmati kasih Allah. Walau telah mendengar sabda-Nya danmenyaksikan perbuatan – perbuatan Allah, ia tetap berjalan menurut kemauannya sendiri. Inilah sumber keresakahan, ketidakadilan, pembunuhan, korupsi, dan kejahatan lainnya. Terhadap orang seperti ini Allah murka : “ Aku7 bersumpah dalam murka-Ku :” mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku “ ( Ibr, 3:8 ) Orang tersebut akan menderita selama – lamanya.
Sebaliknya orang yang rendah hati seperti si kusta dalam Injil tadi. Dengan yakinya dia berkata: “ Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku!” Sikap seperti itu menggerakkan hati Allah untuk menunjukkan belaskasihNya. Orang ini terbebas dari penyakit dan menikmati sukacita.
Akibat keras hati itu mengerikann! Sebaliknya kerendahan hati membawa sukacita dan berkat melimpah bagi banyak orang. Sebuah keluarga menjadi neraka kalau ada anggota yang keras hati.
Sebab komunitas tidak nyaman dihuni kalau ada yang keras hati.Sebuah Negara hancur karena pemimpinnya keras hati.
Tuhan Yesus,Engkau rela menderita dan menderita wafat untuk menanggung dosa manusia angar aku tidak lagi hidup dalam dosa, tetapi hidup dalam Engkau! Ampunilah aku yang sering masih keras hati! Amin.
Teks : Ziarah Batin 2015
Foto : Para Suster dan penderita Kusta di RS. Santo Damian Lewoleba, Lembata, ilustrasi dari aventsaur.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.