TUHAN tidak menciptakan dan membiarkan manusia seorang diri saja. Selain ciptaan lain di keluasan semesta ini, secara khusus Tuhan menciptakan teman sepadan dan kawan sejalan. Kitab Kejadian menyebutkan sebagai “penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Penolong yang sepadan itu diciptakan Tuhan dari manusia itu sendiri; “tulang dari tulangku, daging dari dagingku”. Gambaran penciptaan manusia dalam kitab Kejadian sungguh mengagumkan. Laki-laki dan perempuan awalnya diciptakan sepadan untuk saling memberikan pertolongan. Dalam perkembangannya, manusia (laki-laki dan perempuan) hidup dalam persaingan tanpa akhir, kerap saling menyalahkan dan menindas. Bahkan hal itu terjadi juga dalam keluarga, antara suami dan istri. Dalam keluarga yang selalu terjalin relasi dengan Tuhan, perceraian adalah kenyataan yang sukar. Namun, jika seorang suami dan istri mulai menjauh dari Tuhan, perceraian selalu mungkin terjadi. Hanya dalam Tuhan, seorang perempuan dan laki-laki (suami dan istri) akan menjadi sepasang ciptaan yang berkarya saling menolong.
Peran wanita sebagai penolong dan pemberi kehidupan ditekankan kembali dalam kisah Injil hari ini. Demi kehidupan anaknya, seorang perempuan Siro-Fenesia rela merendahkan dirinya di hadapan Yesus. Kerendahan hati perempuan itu mengubah hati Yesus. Apa yang semula hanya ditawarkan kepada orang Yahudi, kemudian menjadi terbuka bagi segala bangsa. Dalam pengalaman perempuan Siro-Fenesia itu, kita menemukan kebenaran bahwa kasih Tuhan tak pernah membeda-bedakan, mengucilkan atau mengecualikan pihak tertentu. Kasih Tuhan bekerja secara universal.
Bapa, Engkau menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan untuk saling menolong dan melengkapi. Semoga, aku mampu menjadi penolong bagi sesama di sekitarku. Amin.
Ziarah Batinmu sepekan ke depan:
Renungan Harian, Jumat: 15 Februari 2019
Renungan Harian, Sabtu: 16 Februari 2019
Renungan Harian, Minggu: 17 Februari 2019
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.