Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Kamis: 13 Juli 2017, Mat. 10:7-15

Renungan Harian, Kamis: 13 Juli 2017, Mat. 10:7-15

UHAN bisa menunjukkan keadilan-Nya dengan membiarkan orang yang setia kepada-Nya melalui dan mengalahkan penderitaan. Yusuf harus mengalami dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, agar kelak dapat menujukkan wajah belas kasih Tuhan yang mengatasi balas dendam. Ia mengampuni dan melepaskan diri dari rasa bersalah, dan dengan begitu ia memellihara kehidupan (bdk. Kej. 45:5). Ketika mengutus murid-murid-Nya, Yesus menegaskan agar mereka jangan bermain dengan keadilan, sebab keadilan adalah hak Allah semata. Jika tidak diterima di suatu tempat, cukup tinggalkan kota itu dan kebaskan debu dari kaki (bdk. Mat. 10:14). Setiap tugas perutusan dari Kristus harus dilepaskan dari sikap-sikap reaktif yang bersifat merusak, apalagi dari sikap mengatasnamakn kuasa Ilahi. Tuhan mempunyai cara yang berbeda dari manusia untuk memaklumkan keadilan-Nya.

Dalam pelayanan kita, sikap-sikap reaktif satu terhadap yang lain kadang-kadang menggganggu kebersamaan hidup menggereja, padahal seharusnya  kita menampakan wajah belas kasih Tuhan dalam segala situasi. Ketenangan dan pengendalian diri bisa kita temukan apabila kita membayangkan apa yang kiranya dilakukan Kristus kalau menghadapi penolakan dan permusuhan dari orang lain.

Yesus, Tuhan, Engkau selalu bersikap tenang menghadapi tuduhan dan serangan para musuh-Mu. Semoga aku menunjukkan sikap yang sama dalam keyakinan bahwa keadilan-Mu selalu membawa kehidupan. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Wajah Belas Kasih Tuhan