erendahan hati merupakan salah satu ciri kemuridan sejati. Orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu terbuka dan dikendalikan oleh kekuatan Allah. Ia yakin, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah penyelenggaraan Allah. Hal ini ditegaskan Paulus di hadapan jemaat di Antiokia. Ia mengatakan bahwa Allah selalu setia kepada umat-Nya. Bahkan ketika umat pilihan tidak taat kepada-Nya. Ia tetap menaruh belaskasihan dan menyelamatkan mereka. Sebab Allah menghendaki agar orang-orang yang percaya kepada-Nya mengalami kepenuhan hidup. Yesus pun mengingatkan agar siapa pun yang mengambil bagian dalam karya kemuridan harus selalu setia dan rendah hati. “Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya“ (Yoh.13:16).
Kadang perjalanan hidup iman kita terjadi dalam dinamika kesetiaan dan ketidaksetiaan. Orang yang setia selalu percaya bahwa Allah selalu menyelenggakaran sesuatu yang terbaik bagi hidupnya. Sedangkan orang yang tidak setia, ia memahyami Allah dalam bingkai keinginan dan harapan yang dimilikinya. Artinya, ia hanya setia kalau Allah selalu menjawab segala keinginan dan harapannya itu. Namun, tidak ada cara lain agar kita memperoleh kepenuhan rahmat selain membiarkan Allah hadir dan berkarya seluas-luasnya di dalam diri dan kehidupan kita.
Ya Tuhan Yesus, ajarilah aku bersikap rendah hati dan setia, agar aku sanggup melihat dan menerima kehadiran-mu, serta tidak dikuasai oleh sikap angkuh dan sombong yang menghalangi karya rahmat-Mu Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.