ANGSA Israel bersyukur dan memuji Allah karena merasakan perlindungan Allah yang nyata dalam ziarah menuju tanah terjanji. “Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal” (Yes.26:4). Yesaya melukiskan sukacita bangsa Israel yang memasuki tanah terjanji. Allah berpihak dan menyertai mereka sehingga mereka semakin kuat dan berpegang teguh kepada Allah.
Kesetiaan bangsa Israel yang sejati dalam Perjanjian Baru dilukiskan oleh Yesus sebagai orang-orang yang tidak saja berseru-seru menyebut nama Tuhan, tetapi yang tekun melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup. Bagi Yesus, orang yang beriman adalah orang yang siap sedia melakukan Sabda Tuhan dalam kehidupan yang konkret.
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang menidirkan rumah di atas batu” (Mat. 7:24).
Manusia selalu berada dalam pilihan-pilihan hidup antara yang bijaksana dan yang bodoh. Bagi Yesus, setiap orang beriman seharusnya memilih untuk bersikap bijaksana. Sedangkan orang bodoh dapat saja menyerukan nama Tuhan, tetapi tidak melaksanakannya dalam hidup. Menjadi bijaksana ataupun bodoh kembali pada sikap hati kita untuk memilih. Semoga kita tidak hanya menyebut dan menyerukan nama Tuhan, melainkan juga melaksanakan Sabda-Nya dalam hidup nyata.
Tuhan sumber kebijaksanaan, ajarilah aku bersikap bijak agar aku mampu mengimani Sabda-Mu dan mampu melaksanakannya dalam hidup yang nyata. Terpujilah nama-Mu yang kudus kini dan sepanjang masa. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.