ANUSIA itu lekat dengan kesalahan dan dosa. Kecenderungan untuk bersalah dan berdosa sudah ada sejak manusia pertama tergoda setan. Namun, kini iblis dan dosa dikalahkan karena manusia menerima hidup ilahi berkat iman dan Sakramen Baptis. Karena iman dan baptisan, manusia diangkat oleh Allah menjadi putra-putri-Nya.
Akan tetapi, benih hidup ilahi ini selalu diganggu oleh iblis yang cerdik. Anak-anak terang selalu digoda untuk masuk dalam kegelapan dosa. Bahkan iblis selalu mencari saat dan tempat yang tepat untuk menjerat manusia dalam perangkap dosanya. Kewaspadaan dan sikap selalu berjaga-jaga adalah keniscayaan agar manusia tetap berada dalam cinta Tuhan.
Penebusan sempurna atas dosa-dosa manusia yang telah diperbuat Yesus Al-Masih. Ia tidak menghendaki manusia binasa karena dosa, sebaliknya Ia mau semua manusia selamat berkat penebusan-Nya. Maka, Yesus selalu mengajak siapa pun ke tempat kediaman-Nya, lebih-lebih mereka yang tersesat kaena dosa.
Oleh pilihan mengikuti Kristus, kita pun diundang untuk selalu menjaga kesucian dan kemurnian hidup. Hadirlah senantiasa di hadirat Allah dalam Misa fi mana Sabfa dan Santapan menjadi tanda nyata kehadiran-Nya. Dia yang kita Imani akan selalu menjaga dan memelihara kita dari godaan setan dan kehendak untuk berbuat dosa.
Ya Bapa, lindungilah dan jagailah aku senantiasa dari kekuatan dan kejahatan dosa. Biarkablah aku merasa aman dan damai dalam pelukan cinta-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.