ESUS menjanjikan keselamatan kepada semua yang percaya kepada-Nya. “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37). Bahkan, kepada penjahat yang bertobat Dia menjanjikan Firdaus, “Hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di Firdaus” (Luk. 23:43). Di salib, sabda kerahiman sekaligus jaminan pengharapan ini diucapkan Yesus. Menanggapai permohonan yang disampaikan orang yang di salib di sebelah-Nya, Yesus melampaui pertanyaan mengenai salah dan benar, hukuman dan ganjaran. Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa keselamatan kita lebih besar dari sekadar urusan dosa dan hukuman, kebaikan dan hadiah. Keselamatan kita tidak sesederhana konsep “saya hidup suci maka saya selamat, saya berdosa maka tidak selamat”. Kalau demikian halnya, tidak ada manusia yang selamat karena kita semua berdosa. Keselamatan kita sesungguhnya adalah perwujudan belas kasih Allah. Inilah yang menenguhkan kita dan memberi harapan yang menggembirakan.
Pernyataan Yesus menghadirkan wajah kerahiman Allah yang tidak pernah lelah merangkul semua ciptaan dalam kemuliaan-Nya. Iman ini mendorong kita untuk mempercayakan pula saudara-saudari kita yang akan kita doakan pada hari ini kepada kerahiman Allah. Kita meyakini bahwa sebagai anggota dari satu Tubuh yang sama, yaitu Tubuh Kristus, kita, yang masih berziarah di dunia, dan mereka yang sudah beralih kepada keabadian, akan menikmati kemuliaan abadi bersama Allah Maha Belas Kasih.
Bapa yang penuh kasih, semoga kerahiman-Mu membebaskan aku dari kegelapan dosa dan menghantar aku kepada hidup kekal. Semoga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam damai-Mu. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta
Kredit Foto : Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.