Bacaan I: Kel. 12:1-8.11-14
Injil: Yoh. 13:1-15
YOH 13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Yoh 13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yoh 13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Yoh 13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
Yoh 13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yoh 13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
Yoh 13:7 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”
Yoh 13:8 Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
Yoh 13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
Yoh 13:10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”
Yoh 13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”
Yoh 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Yoh 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Yoh 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
Yoh 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Renungan
Yesus memberikan teladan utama yang menjadi ciri khas hidup kerohanian para pengikut-Nya. Yesus tidak hanya mengajarkan dengan teori–teori, yang membuat murid–murid-Nya mengerti hanya sesaat saja, tetapi Ia memberi contoh nyata. Pada Perjamuan Malam Terakhir, dengan setia dan penuh kerendahan hati, Yesus mau membasuh kaki para murid-Nya. Inilah simbol kerendahan hati dan juga awal dan dasar dari sikap saling mengasihi.
Kita sebagai pengikut Yesus pada zaman ini, masih sangat sulit melakukan apa yang Yesus ajarkan kepada para murid-Nya itu. Keegoisan kitalah yang sering kali membuat semua ajaran Yesus hanya sebatas ajaran Gereja yang telah tertulis dalam Kitab Suci sejak dahulu kala. Semoga kenangan akan Perjamuan Terakhir yang kita rayakan malam ini mengingatkan kita untuk menghayati apa yang telah ditelandakan Yesus. Tuhan Guru sejati kita itu, yakni melayani dalam kerendahan hati dengan cinta kasih yang tulus.
Tuhan Yesus, ajarkan aku rendah hati seperti Engkau, hilangkan sikap egois dalam diriku, dan ajarkan aku cinta kasih seperti yang Engkau teladankan sendiri. Amin.
Teks : Ziarah Batin 2015
Credit Foto: Saling Menyalahkan, mynduts.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.