Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Renungan
Sebagian orang percaya bahwa kekuatan yang besar dapat membuat hidup bahagia. Oleh karenanya, aneka cara dilakukan dan berbagai sumber kekuatan didatangi untuk mendapatkan kekuatan besar. Kebutuhan akan kekuatan yang menopang kehidupan juga dialami oleh bangsa terpilih. Dalam situasi inilah, Nabi Yesaya menyerukan sebuah keyakinan akan satu kekuatan yang lebih perkasa dari apa pun, yaitu Tuhan. Dia yang menciptakan dan mengalaskan bumi, menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang lemah. Oleh karenanya hanya Tuhan pula dasar dari kehidupan umat beriman. Sebagaimana dikatakan oleh Yesus, keselamatan dimulai dari keterbukaan untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya. bukan berapa banyak kita menyerukan nama Tuhan, melainkan seberapa lebar telinga dan hati kita buka untuk membiarkan sabda-Nya mengisi relung hati dan menjadi penggerak utama hidup kita.
Di awal masa Adven ini, sudah sepantasnya kita memberanikan diri untuk menyandarkan harapan kita pada Tuhan, menanti pemenuhan janji-Nya dalam ketekunan mendengarkan sabda dan membiarkan Tuhan menuntun hidup kita.
Ya Tuhan, bukalah hati dan teringaku kepada Sabda-Mu yang menyelamatkan dan bantulah aku untuk hanya bersandar kepada-Mu sebagai kekuatan hidupku, Amin.
Renungan
Sebagian orang percaya bahwa kekuatan yang besar dapat membuat hidup bahagia. Oleh karenanya, aneka cara dilakukan dan berbagai sumber kekuatan didatangi untuk mendapatkan kekuatan besar. Kebutuhan akan kekuatan yang menopang kehidupan juga dialami oleh bangsa terpilih. Dalam situasi inilah, Nabi Yesaya menyerukan sebuah keyakinan akan satu kekuatan yang lebih perkasa dari apa pun, yaitu Tuhan. Dia yang menciptakan dan mengalaskan bumi, menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang lemah. Oleh karenanya hanya Tuhan pula dasar dari kehidupan umat beriman. Sebagaimana dikatakan oleh Yesus, keselamatan dimulai dari keterbukaan untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya, bukan berapa banyak kita menyerukan nama Tuhan, melainkan seberapa lebar telinga dan hati kita buka untuk membiarkan sabda-Nya mengisi relung hati dan menjadi penggerak utama hidup kita.
Di awal masa Adven ini, sudah sepantasnya kita memberanikan diri untuk menyandarkan harapan kita pada Tuhan, menanti pemenuhan janji-Nya dalam ketekunan mendengarkan sabda dan membiarkan Tuhan menuntun hidup kita.
Ya Tuhan, bukalah hati dan teringaku kepada Sabda-Mu yang menyelamatkan dan bantulah aku untuk hanya bersandar kepada-Mu sebagai kekuatan hidupku, Amin.
========
Sumber: Ziarah Batin 2016
Kredit Foto:
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.