Why. 20:1-4.11-21:2, Luk. 21:29-33
Luk 21:29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja.
Luk 21:30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.
Luk 21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Luk 21:32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.
Luk 21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”
Renungan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu ‘ramalan cuaca’ semakin diperhitungkan orang. Ramalan cuaca adalah suatu prakiran yang dibuat berdasarkan tanda-tanda dan gejala-gejala yang bergerak berdasarkan hukum alam yang sudah dapat dikalkulasikan. Dengan perhitungan yang cermat, tingkat kegagalan diminimalisir semaksimal mungkin.
Bacaan-bacaan di penghujung tahun liturgi ini mengajak kita menyadari kembali pandangan-pandangan yang sudah dimaklumi Kitab Suci tentang dunia yang akan datang. Padangan tersebut tentu saja bukan sekedar dan setara dengan sebuah ramalan cuaca. Pandangan biblis ini bagi kita adalah suatu gambaran dan keyakinan akan masa depan. Realisasi kerajaan Allah yang sesungguhnya adalah sebuah keyakinan iman yang menuntut kewaspadaan dan kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman, tanda-tanda kehadiran Allah di dunia dan zaman kita sekarang ini. Berulang-ulang Yesus menegaskan ke-kini-an Kerajaan Allah, ia ada di sini dan sekarang ini. Yesus akan datang kembali untuk menyempurnakannya.
Kerajaan Allah dalam kepenuhan dan kesempurnaannya akan menciptakan suatu langit dan bumi yang baru. Di langit dan bumi yang baru itulah perjanjian kasih antara Allah dan manusia akan terealisasi seutuh-utuhnya.
Ya Tuhan, berilah aku mata dan hati yang peka untuk membaca tanda-tanda kehadiran kerajaan-Mu di dunia ini. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2014
Keterangan foto: Perumpamaan tentang pohon Ara,ilustrasi dari jsswindunatha.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.