EKAN beriman terkasih. Allah menyampaikan sabda-Nva pada semua orang. Namun, tidak semua orang memiliki minat yang sama dalarn menanggapi Sabda itu. Panggilan untuk hidup dengan kualitas kebaikan dan kebenaran merupakan pengetahuan standar yang diajarkan di semua sekolah dan agama. Namun, tidak semua pendengar memiliki ketertarikan yang sama untuk mewujudkannya. Ada sebagian orang yang sekadar menjadikan Sabda kebenaran sebagai sebuah pengetahuan, tanpa keinginan untuk menghidupi pengetahuan itu. Ada sebagian orang yang penuh semangat menerima Sabda Allah dan kebenaran-Nya, tetapi gampang menyerah kalah dengan situasi dan kondisi yang kurang mendukung. Sebagian yang lain penuh antusiasme, tetapi karena tekanan yang demikian besar membuatnya sulit untuk mengaplikasikan kebenaran itu secara leluasa.
Tidak semua dari kita terlahir dalam keluarga dan lingkungan sosial yang baik dalam hal beriman akan Allah. Tidak sedikit orangtua yang enggan bercerita tentang iman di hadapan anak-anaknya. Tidak sedikit lingkungan yang justru menciptakan dan menyediakan pergaulan yang tidak terpuji untuk anak dan remaja. Jika kita merupakan salah satu yang termasuk dalam korban keluarga atau lingkungan yang kurang baik, kita harus menentukan sebuah keputusan. Pertama, tentu kita tidak perlu mengadili keluarga dan lingkungan di mana kita berada. Kedua, kita perlu meminta tenaga bantuan untuk mengelola ladang kehidupan kita agar menjadi lahan subur bagi Sabda Nlah, dan bantuan itu adalah Gereja.
Ya Allah, terima kasih atas keikutsertaanku di dalam Gereja Kudus-Mu. Di dalam-nyalah aku menemukan wajah-Mu dan mengenal kebenaran. Semoga persekutuan di dqlam Gereja-Mu membuat aku makin berubah menjadi ladang yang subur sebagai tempat penyemaian Sabda-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.