Kisah Para Rasul 6:8-10;7:54-59, Matius 10-17-22
MATIUS 10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
Matius 10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Matius 10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
Matius 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
Matius 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Renungan
Kalau sudah dipenuhi rasa marah, jengkel, kecewa, dan putus asa, kita biasanya ingin menghabisi orang yang menyakiti kita. Semua logika dan kemampuan membedakan salah-benar,tidak berjalan. Begitulah kalau manusia sudah dikuasai oleh kemarahan, kesombongan, dan egoisme yang tinggi. Dia tidak akan mengenal siapa pun, bahkan keluarganya sendiri pun akan dihabisinya.
Itulah yang dialami Stefanus. Ia benar dan berhikmat. Ia dipimpin oleh Roh Allah, namun orang-orang di sekitarnya tidak mau menerimanya. Akhirnya, Stefanus pun menjadi korban kemarahan, kesombongan dan egoisme orang-orang sekitar.
Yang menarik dari peristiwa Stefanus adalah bagaimana cara ia mengakhiri kematiannya. Ia tidak takut. Ia tidak kehilangan harapan, bahkan ia mendoakan orang yang menganiayanya. Dialah manusia yang bertahan dalam penderitaannya dan akan memperoleh keselamatan kekal.
Ya Allah, Engkau telah memberikan teladan iman kepadaku melalui kehidupan dan kematian para martir terutama Martir Stefanus. Semoga cara hidupnya meresap ke dalam diriku sehingga aku pun mampu menjadi saksi-saksi kemuliaan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2014
Kredit foto: hidupkatolik.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.