JARAN Yesus tentang pernikahan jelas bahwa pernikahan tidak dapat diceraikan. Namun, de facto, banyak orang bercerai. Tampaknya ajaran yesus ini tak laku. Bahkan ada yang meninggalkan Yesus karena perceraian. Hidup berkeluarga tidaklah mudah. Cinta dalam perkawinan bukanlah perasaan, tetapi komitmen untuk hidup setia satu sama lain, seumur hidup. Kekuarangan yang satu, ditutupi dengan kelebihan yang lain.
Pengampunan adalah bagian penting dalam hidup berkeluarga. Paus Fransiskus mengatakan tidak ada seorang pun dari kita yang sempurna. Kita lahir dari keluarga yang tidak sempurna. Kita saling menyakiti. Maka, tidak ada jalan untuk hidup bahagia selain saling mengampuni.
Percaya kepada Tuhan dan sesama adalah kunci hidup bahagia. Ayub ditampilkan oleh rasul Yakobus hari ini sebagai teladan orang yang menderita dan sabar, karena dia sangat percaya kepada Tuhan. Dia tidak menghujat Tuhan ketika dia sakit berat dan jatuh miskin. Dia pun tidak mengutuk istri dan teman-temannya yang menuduhnya berbuat dosa. Dia teguh percaya kepada Tuhan dan menyerahkan perkaranya kepada Tuhan yang adil. Tuhanlah yang memulihkan semuanya. Kebenaran dan kebaikan selalu menghasilkan kebahagiaan.
Tuhan, Engkau pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Semoga aku bisa bersikap begitu juga kepada sesamaku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.