Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian: Jumat, 24 Juli 2015

Renungan Harian: Jumat, 24 Juli 2015

0
Renungan Harian:  Jumat, 24 Juli 2015
Ilustrasi: setia mendengarkan perkataan Yesus, www.u-channel.tv

Bacaan I: Kel.20:1-17, Bacaan Injil: Mat.13:18-23

MAT 13:18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.

Mat 13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

Mat 13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

Mat 13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.

Mat 13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Mat 13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”

 

Renungan

Ada empat  tipe tanah yang digambarkan Yesus dalam perumpamaan-Nya tantang penabur. Keempat tipe tanah itu pada dasarnya menggambarkan empat tipe hati manusia dalam mendengarkan dan menanggapi Sabda Allah. Pertama, tanah di pinggir jalan. Tipe ini adalah tipe hati yang mendengar SabdaAllah sepintas saja, seperti kendaraan yang berlalu di pinggir jalan.   Dalam diri mereka tida ada tempat dan waktu untuk sedikit merenung dan memahami arti Sabda Allah itu.  Kerapkali mereka hanya  sibuk dengan  pekerjaannya  sendiri  dan  lupa  memberi  waktu  bagi  permenungan  Sabda Allah.

Kedua, tanah yang berbatu-batu. Tipe ini  adalah tipe hati  yang mau mendengar Sabda Allah hanya untuk sekedar menyenangkan telinga dan mulut, Sabda Allah bergaung merdu di telinga dan mulut mereka, tetapi tidak tampak dalam perbuatan mereka.Yang dikatakan lain, yang dibuat lain. Hari ini ya , besok tidak.  Ketiga, tanah  di tengah semak  duri. Tipe ini adalah tipe hati yang senantiasa memenangkan pertimbangan  manusiawi di atas tuntutan sabda Allah yang radikal. Sabda Allah memang sudah tertanam dalam hati mereka, namun mereka masih mudah berkompromi dengan kejahatan atas dasar  pertimbangan rasional manusiawi. Keempat, tanah yang baik. Tipe ini adalah tipe hati yang ideal, yang mau mendengar Sabda Allah dan mau menghayatinya secara penuh, dan tanpa syarat apa-apa. Baginya  Sabda dan kehendak Allah adalah   segala-galanya. Pertanyaan untuk kita hari ini,  termasuk  tipe manakah hati kita?

Yesus, tambahkanlah imanku agar hari ke hari hatiku menjadi semakin baik demi pertumbuhan sabda-Mu, Amin.

Sumber : Ziarah Batin 2015

Ilustrasi: setia mendengarkan perkataan Yesus, www.u-channel.tv