“Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Mat. 6:21). Perkataan Yesus ini sangat menantang, khususnya di tengah situasi dunia yang dilumuri nafsu dan ambisi mengumpulkan harta. Kita mungkin segera mengerti bahwa ‘harta’ yang dimaksud Yesus bisa berarti hal yang berbeda bagi setiap orang. Itu sebabnya Yesus mengundang kita untuk mengumpulkan “harta di surga”, yakni semua hal dan tindakan yang akan menyelamatkan kita. Kesetiaan iman adalah salah satu dari harta surgawi itu yang akan mendatangkan perlindungan Allah bagi mereka yang mengikuti Kristus. Dahulu kesetiaan Israel pada anak raja yang selama 6 tahun disembunyikan, akhirnya membawa kembali perjanjian yang benar antara Tuhan, raja, dan rakyat. Kini mereka disatukan kembali menjadi umat Tuhan (bdk. 2Raj. 11:17). Pengaruh kegelapan dari Baal dihancurkan dan Israel dapat beribadat dengan sukacita kepada Tuhan Allahnya di rumah Tirhan. Perjanjian yang benar dan kesetiaan kita kepada Tuhan adalah harta yang jauh lebih penting dan abadi daripada ambisi dan keinginan duniawi apa pun.
Harta apakah yang kita simpan di dalam hati kita? Berbagai pengalaman iman dan berkat yang telah kita terima dari Tuhan hendaknya menjadi kekuatun bugi kita untuk setia mewartakan Ifubar Baik kepada dunia.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang paling berharga di hatiku. semoga mata, pikiran, dan seluruh diriku hanya memancarkanl”roog ying bersumber dari-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.