ESUS kembali berbicara tentang Roti Hidup dan hidup kekal. Roti Hidup tidak lain adalah Tubuh-Nya sendiri. Dengan menyantap Roti Hidup kita akan menjadi kenyang. Menjadi kenyang berarti kita sampai pada keyakinan akan Yesus sebagai Sang Roti Hidup yang memberikan kehidupan kekal. Sebagai manusia beriman, kita memiliki tubuh jasmani dan jiwa serta roh. Tubuh biologis dikuatkan oleh makanan dan minuman jasmani. Jiwa dan roh kita juga membutuhkan makan supaya beroleh kekuatan dan bertahan hidup. Makanan jiwa dan roh kita adalah Roti Hidup yakni Kristus, yang kita santap melalui komuni suci dalam Ekaristi.
Ekaristi merupakan pengenangan dan penghadiran Kristus yang menderita di salib, wafat dan bangkit menyelamatkan dunia. Dalam Ekaristi, kita mempercayai bahwa darah dan tubuh Kristus telah tercurah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Melalui perayaan Ekaristi pula, kita diingatkan akan kematian dan pengorbanan Kristus. Maka dengan merayakan Ekaristi berarti kita menungkapkan iman kepada-Nya. Setiap kali kita menyantab santapan Ekaristi kita bersatu dengan Kristus dan melalui kesatuan itu kita memperoleh kekuatan yang menjamin hidup hingga kekal. Anugerah keselamatan yang kita terima melalui Ekaristi tidak boleh berhenti hanya pada diri kita. Suka cita keselamatan itu patut diwartakan dan ditawarkan kepada sesama.
Tuhan Yesus, terima kasih atas Tubuh-Mu sebagai santapan jiwaku. Semoga aku selalu rindu untuk menyantap tubuh-Mu yang menjadi jaminan hidup kekal. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.