IDUP manusia di dunia ini hanya sementara. Segalanya bakal berlalu dan tak ada yang tinggal tetap. Bumi dan langit pun akan lenyap, tetapi bagi kita Allah telah menyediakan suatu tempat perhentian yang kekal. Oleh karena itulah, penulis kitab Ibrani mengingatkan kita, ” baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku” (Ibr. 4:1). Tempat perhentian yang dimaksud adalah tempat yang penuh sukacita dan damai sejahtera. Namun, bagaimana kita dapat mencapainya? Salah satu caranya adalah dengan membetulkan relasi yang sudah rusak entah dengan Tuhan atau pun sesama.
Yesus dalam kisah Injil hari ini menyembuhkan seorang sakit lumpuh, di tengah cibiran orang-orang sekitar. Hal pertama yang dilakukan Yesus sebelum menyembuhkannya adalah mengampuni dosa orang lumpuh itu. Pengampunan itu berarti membetulkan relasi si lumpuh dengan Tuhan. Pengampunan dosa berarti memperoleh keselamatan bagi setiap orang yang mengimani-Nya. Dengan kata lain, iman yang sungguh pada Tuhan akan mengantar setiap orang ke tempat yang penuh sukacita dan damai sejahtera.
Ya Allah, bukalah hatiku supaya aku datang kepada-Mu, sebab hanya Engkau tempat peristirahatanku yang sejati. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.