ALAM pikiran kita, kata “dunia” identik dengan suatu kehidupan yang penuh dengan cobaan dan tantangan. DI dalamnya ada ruang bagi ketidakjujuran, permusuhan, ketidaksetiaan, dan kegagalan. Dunia yang demikian kerap menggoyahkan iman kita, Lantas, bagaiman kita bisa tetap bertahan dalam iman dan kesetiaan pada Injil? Rasul Yohanes dalam suratnya mengatakan , “Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah anak Allah?” (1Yoh. 5:5). Kata-kata ini sebetulnya menegaskan kekuatan utama kita sebagai orang beriman, yakni keyakinan akan Kristus sebagai Putera Allah. Keyakinan itu juga berarti kita percaya bahwa Kristuslah satu-satunya sumber kekuatan untuk melawan setiap godaan dan tantangan dunia. Karena itu, bagi setiap orang yang percaya, tidak ada kosakata putus asa! Sebab, kita memiliki Tuhan yang telah mengalahkan dunia dan kematian.
Pewartaan Yesus menghadirkan banyak mukjizat dalam dunia, dan karena mukjizat itu banyak orang yang kemudian menjadi percaya kepada-Nya. Ia menyembuhkan dengan belas kasih-Nya,seperti yang dilakukan terhadap seorang yang sakit kusta. Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: Aku mau, jadilah engkau tahir! Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Orang kusta ini sangat percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang penuh kuasa. Oleh sebab itu, ia berkata, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Ungkapan ini menunjukkan bahwa orang buta itu yakin akan kemampuan Yesus untuk menyembuhkannya. Pengalaman orang kusta ini menjadi salah satu contoh bagi kita, bagaimana iman akan Kristus dapat mengubah hidup seseorang. Bahwasaannya sebuah mukjizat hanya mungkin terjadi mengandaikan adanya iman di dalamnya.
Ya Allah, pertolongan-Mu selalu kubutuhkan dalam hidup ini. Semoga dengan pertolongan-Mu, aku dimampukan untuk membantu orang lain. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.