IMAN perlu dihayati dalam keseharian, dalam tindakan-tindakan sederhana yang kita lakukan setiap hari. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghayati iman adalah dengan memelihara kasih persaudaraan. Kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Dalam kasih persaudaraan, kita tidak lekas menghakimi yang melakukan kesalahan, tetapi tulus memberikan teguran dan pengampunan.
Herodes dalam kisah Injil hari ini kehilangan kasih persaudaraan di dalam dirinya. Ia bahkan tega mengambil Herodias, istri saudaranya. Herodes kemudian memenjarakan Yohanes, sebab ia menegur tindakannya itu dan menganggapnya tidak halal. Pada akhirnya, Yohanes dibunuh atas perintah Herodes. Dari kisah ini kita dapat mengambil dua inspirasi. Pertama, dalam pengalaman Herodes kita menemukan kecenderungan umum manusia yang kerap menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Kedua, kasih persaudaraan sejati tidak pernah berarti tanpa kritik dan teguran. Yohanes berani mengkritik dan menegur Herodes, bukan karena ia membencinya. Kritik adalah ungkapan kasih dan perhatian.
Berkatilah aku, ya Tuhan, agar mampu memelihara kasih persaudaraan, berbelas kasih terhadap sesama yang membutuhkan, dan berani mengatakan kebenaran dalam situasi apa pun demi kebaikan semua. Amin.
Sumber: ZIarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.