AHKAN ketika mencari calon isteri bagi Ishak, anaknya, Abraham menunjukkan kepercayaan pada penyelenggara ilahi yang pasti membimbing kepada pilihan yang tepat. Kesabaran itu membuahkan hasil ketika Ribkka akhirnya bertemu dan menikah dengan Ishak (bdk. Kej. 24:67). Bagaimana Yesus memanggil Matius, pemungut cukai, dan makan bersama orang-orang berdosa menampakkan bahwa Allah mempunyai kebijaksanaan yang berbeda dari manusia, Yesus memita orang memperlahari firman yang berbunyi, “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembaham” (Mat. 9:13). Allah yang diperkenalkan Yesus tidak menuntut persembahan, melainkan pertama-tama belas kasihan. Sikap kasih kepada sesama lebih penting daripada kurban persembahan kepada Allah.
Kecenderungan makin kuat ke arah agama yang menekankan ritual bisa dirasakan di masyarakat kita. Akibatnya, penyelenggaraan ilahi jarang didengarkan untuk membimbing pengambilan sikap dan keputusan. Seharusnya setiap pilihan dalam kehidupan kita dan kepeduliaan terhadap orang-orang yang dikucilkan digerakkan oleh kebijaksaan dan belas kasihan dari Tuhan, dan bukan oleh pertimbangan suka tau tidak suka.
Tuhan Yesus, semoga Roh Kebijaksanaan selalu berjalan bersamaku dalam mengambil setiap keputusan dan menentukan keterlibatanku dengan sesama, sehinga belas kasih-Mu dalami banyak orang yang kujumpai. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ribkka dan Ishak
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.