BANYAK orang mengalami penderitaan karena perbuatan orang lain. Namun, orang tidak mau membalas karena selain tidak mampu juga terutama karena takut dan setia pada perintah Tuhan. Orang yang demikian akan dengan mudah menyerahkan dan memercayakan persoalannya kepada Tuhan. Orang percaya bahwa pada saatnya Tuhan akan bertindak. Tentu sambil dirinya sendiri mengupayakan jalan untuk membebaskan diri.
Semua pengalaman itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Tuhan sedang merenda hidup kita dan mendewasakan iman umat-Nya. Dua orang buta dalam bacaan Injil dapat menjadi contoh bagaimana harapan dan iman mereka telah ditempa dan didewasakan oleh penderitaan hidup. Ketika berjumpa dengan Yesus, mereka ini tidak meminta supaya dapat melihat melainkan berseru memohon belas kasihan. Mereka menyerahkan dan memercayakan sepenuhnya kepada Tuhan apa yang terbaik untuk diri mereka. Mereka tidak mendesak Yesus untuk menyembuhkan mereka. Hal yang mereka butuhkan hanyalah belas kasihan. Dan, kalau Tuhan berbelaskasihan kepada manusia, yang terjadi kemudian hanyalah hal-hal terbaik. Dua orang buta itu pun sembuh.
Marihalh kita menaruh harapan sepenuhnya pada Tuhan. Kita serahkan seluruh persoalan dan beban hidup kepada-Nya. Kita memercayakan pada kehendak Allah, apa yang terbaik untuk hidup dan diri kita.
Ya Tuhan, bersegeralah menolong aku dalam kesesakan dan kesulitan hidupku, sebab hanya kepada-Mu aku percayakan persoalan-persoalan hidup. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.